Tuesday, December 20, 2016

Damailah bangsaku!

Akhir-akhir ini kita menyaksikan suatu ancaman baru dalam kebhinekaan kita di Indonesia. Setiap hari kita mendapatkan informasi yang menyedihkan hati karena begitu banyaknya peristiwa-peristiwa intoleransi yang membahayakan bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Secara pribadi, saya melihat peristiwa-peristiwa seperti ini sebagai sebuah penyakit sosial yang berpotensi untuk merusak peradaban bangsa yang sedang dibangun. Tentu saja ini juga menunjukkan bahwa bangsa kita ini sedang sakit dan perlu segera ditangani dengan baik supaya bisa kembali sehat. Sumber penyakit itu adalah bertumbuh suburnya sikap-sikap intoleran dan radikal dalam masyarakat yang tidak menghargai keberadaan orang lain atau kelompok lain. Tanpa penanganan yang serius, penyakit sosial ini akan merusak tatanan hidup masyarakat Indonesia yang cinta damai.

Kita harus ingat satu hal bahwa, tanah air, tempat kita berdiri sekarang ini, sang ibu pertiwi, akan menangis, ketika kita tidak mampu hidup berdampingan secara damai dengan sesama anak-anak bangsa  yang berbeda dengan kita. Ibu pertiwi akan berduka apabila kita tidak mampu bersatu untuk memajukan negeri secara bersama-sama. Rasa permusuhan dan kebencian kepada mereka yang berbeda dengan kita akan menjadi sumber malapetaka yang menghambat kemajuan kita sebagai bangsa dalam membangun peradaban yang maju. Kita sudah merdeka hampir seabad melalui perjuangan bersama dari begitu banyak para pejuang  bangsa yang telah merelakan jiwa raganya untuk negeri tercinta, tetapi mengapa kita masih terus bertengkar dan tidak mampu hidup berdamai dengan sesama anak-anak bangsa?

Kita ini hidup di negeri yang sama, kita lahir dan dibesarkan di tanah ibu pertiwi yang kita cintai. Indonesia adalah milik kita bersama yang harus rawat dengan kebesaran hati. Mustahil kita akan menjadi bangsa yang besar apabila kita masih tidak menghargai keberadaan sesama kita. Sesungguhnya tidak ada satu kelompok masyarakat pun di negeri ini yang dapat mengklaim sebagai pemilik satu-satunya sehingga mengabaikan hak-hak kelompok lain yang mempunyai hak yang sama untuk hidup dan berkontribusi bagi pembangunan negeri kita. Kita jangan buta pada sejarah dan jangan pernah melupakan dasar komitmen untuk membangun bangsa kita yang dilandasi dengan semangat kebersamaan. Karena sesungguhnya kita ada karena kita berbeda.


Sebuah anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa yang telah menciptakan Indonesia dari manusia-manusia yang memiliki perbedaan-perbedaan baik suku, agama, ras, Bahasa, dan budaya. Perbedaan-perbedaan itu justru menjadi bukti bahwa kita adalah bangsa yang kaya karena keberagamaan itu begitu indah. Marilah rawat dan tebarkan damai, sehingga dunia ini menjadi tempat yang layak untuk kita huni bersama.

By: Notatema Gea   

No comments:

Post a Comment

Ke mana arah politik kita?

Dalam tiga atau empat tahun terakhir ini, kita sedang mengalami goncangan yang besar sebagai sebuah bangsa. Keutuhan kita sebagai bangsa ...