Sunday, September 9, 2012

Boven Digoel: Sebuah Kota Kecil Bersejarah di Belantara Ujung Timur Indonesia

Jalan-jalan melihat kekayaan dan keindahan Bumi Indonesia
Oleh: Notatema Gea


Gambar Kota Boven Digoel
Anda tidak akan pernah menyangka kalau ada sebuah kota kecil di perbatasan Ujung Timur Indonesia yang begitu mempesona. Setiap orang yang suka petualangan dan mencintai tanah air perlu mengunjungi tempat ini. Kota ini adalah kota bersejarah yang terletak di ujung perbatasan paling Timur wilayah Indonesia. Daerah ini dulunya adalah hutan rimba yang luas yang dihidupi binatang-binatang buas dan juga masyarakat asli yang belum terpengaruh modernisasi. Dulunya tempat ini menjadi tempat pembuangan pahlawan bangsa kita. Mohammad Hatta adalah seorang tokoh nasional dan proklamator yang pernah mengalami pembuangan. Penjara tempat sang Proklamator menghabiskan hari-harinya di pembuangan masih berdiri kokoh sampai hari ini. Penjara ini menjadi salah satu situs sejarah bangsa kita. Untuk mengingat bung Hatta maka di sini telah dibangun satu monumen tugu sang proklamator.



Gambar Tugu Mohammad Hatta (Sang Proklamator)
 di Boven Digoel
Bagi orang yang tidak pernah datang ke tempat ini akan sulit membayangkan keadaan di sini pastinya. Untuk mencapai daerah ini pastinya kita harus ke Merauke. Kita dapat menggunakan 3 pilihan transportasi. Pertama, pesawat udara yang dapat ditempuh dalam waktu 70 menit menggunakan jenis pesawat fokker yang bisa memuat sekitar 12 orang penumpang. Kedua, Sungai yang menggunakan kapal dari merauke dapat ditempuh selama sekitar 2 hari. ketiga, darat dengan naik mobil. mobil yang beroperasi tidak sembarang karena medan yang cukup sulit dan berlumpur. Umumnya mobil jenis Hilene yang sudah dimodifikasi yang beroperasi. lama waktu perjalanan sangat bergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca cerah sekitar seminggu maka bisa ditempuh dalam waktu 9-10 jam. tetapi kalau cuaca lagi hujan maka bisa ditempuh dalam waktu 16-24 jam.

Gambar mobil yang biasa digunakan
 untuk transportasi Merauke-Boven Digoel
Gambar Transportasi Sungai di Kali Digoel
jika kita melihat dari udara pada saat perjalanan lewat pesawat maka yang nampak di sepanjang perjalanan hanyalah hutan rimba yang tidak berpenghuni. Rumah-rumah penduduk hampir tidak kelihatan karena memang sebagian besar daratan berbentuk rawa-rawa sehingga tidak ada perkampungan di banyak tempat. Hanya tempat-tempat yang agak tinggi dan kering saja yang dijadikan tempat hunian masyarakat. Tetapi ketika kita tiba di bandara BovenDigoel, yang tidak terlalu luas, kita akan melihat suasana yang baru. karena sudah tidak lagi sunyi seperti dulu. Banyak orang-orang dari luar yang tinggal di tempat ini, tidak hanya masyarakat asli saja. Ada berbagai suku yang ada di kota seperti: makasar, toraja, ambon, manado, jawa, batak, dan lain-lain. Interaksi penduduk sudah semakin seperti kondisi kota-kota besar. Kota Boven digoel yang beribukota Tanah Merah merupakan kota kabupaten yang baru dimekarkan dari kabupaten induk merauke. Infrastruktur masih dalam proses pembangunan dan kondisi kota masih dalam masa transisi menuju kota yang sama seperti kabupaten lainnya.

Kota ini termasuk daerah yang aman dan jauh dari kekacauan. Masyaraka hidup secara tertib dan damai walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda.


Gambar Penjara Boven Digoel peninggalan Belanda
 yang biasa digunakan sebagai tempat pembuangan para pejuang 
Gambar Sel-sel penjara tua saksi sejarah
Gambar sel Penjara Boven Digoel peninggalan Belanda

Ke mana arah politik kita?

Dalam tiga atau empat tahun terakhir ini, kita sedang mengalami goncangan yang besar sebagai sebuah bangsa. Keutuhan kita sebagai bangsa ...